KEPAHIANG.PROGRES.ID – Film Preman merupakan salah satu film aksi legendaris Indonesia era 1980-an yang disutradarai oleh Torro Margens dan dibintangi oleh aktor laga terkenal Barry Prima.
Mengusung tema kejahatan, pengkhianatan, dan cinta yang tak biasa, film ini menampilkan alur penuh emosi dan adegan laga khas sinema Indonesia pada masa itu.
Jalan Cerita Film Preman
Sambojo (Barry Prima) adalah seorang jagoan yang disegani di lingkungannya. Ia dikenal tegas dan berani menegakkan keadilan di wilayah yang dikuasainya.
Suatu malam, Sam memergoki kelompok preman yang dipimpin oleh Ceking (Teddy Mala) sedang berusaha memperkosa dua gadis, Dyah Setiowati (Ayu Azhari) dan Marlina (Mayang Rianty).
Tanpa ragu, Sam turun tangan menolong para korban. Namun dalam perkelahian sengit itu, ia tertusuk pisau dan tak berdaya.
Naas, bukannya dianggap sebagai penyelamat, Sam justru dituduh sebagai pelaku pemerkosaan dan akhirnya dijebloskan ke penjara.
Kebenaran Terungkap dan Awal Konflik Baru
Dyah, salah satu korban, akhirnya memberikan kesaksian jujur kepada polisi dan mengungkapkan bahwa Sam sebenarnya berusaha menolong mereka.
Berkat kesaksiannya, Sam dibebaskan dari penjara. Namun kebebasan itu justru membuka babak baru dalam hidupnya.
Saat menyerahkan barang bukti berupa serbuk narkotika milik para pelaku, Sam tanpa sengaja menyinggung kepentingan sindikat besar di balik Ceking.
Bos besar jaringan narkotika (diperankan oleh Ratno Timoer) pun murka dan memerintahkan anak buahnya untuk menyingkirkan Sam.
Meski dibela oleh Leo (Mangara Siahaan)—teman lamanya yang ternyata bagian dari sindikat tersebut—Sam tetap menjadi target utama karena dianggap mengancam bisnis mereka.
Cinta dan Pergulatan Batin
Sementara itu, Dyah yang berasal dari keluarga terpandang mulai menunjukkan simpati dan rasa sayang kepada Sam.
Ia mengetahui latar belakang hidup Sam yang keras namun berhati mulia. Sayangnya, pamannya—yang menjadi wali Dyah selama orang tuanya berada di luar negeri—tidak menyetujui hubungan itu.
Saat menghadiri pesta ulang tahun Dyah, Sam justru merasa rendah diri dan kecewa hingga tenggelam dalam minuman keras.
Beruntung, Astri—teman dekatnya—membantu Sam bangkit kembali dari keterpurukan. Namun cinta Dyah yang tulus membuat Sam akhirnya berani membuka hatinya lagi.
Sayang, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Pamannya mengirim Dyah pergi ke luar negeri agar hubungan mereka terputus.
Sebelum keberangkatannya, Dyah berusaha menemui Sam untuk terakhir kalinya. Pertemuan itu bertepatan dengan saat sindikat narkotika melacak keberadaan Sam.
Pertarungan Terakhir
Konfrontasi besar pun tak terelakkan. Pertarungan sengit antara Sam dan para anak buah sindikat berakhir dengan Sam terluka parah.
Namun, berkat laporan dr. Wahab (Pitrajaya Burnama)—sahabat setianya—polisi datang tepat waktu dan menggagalkan upaya pembunuhan tersebut.
Pertempuran itu menjadi simbol perjuangan Sam untuk menegakkan keadilan dan menebus kesalahpahaman yang menodai namanya.
Kredit Produksi Film Preman
- Sutradara: Torro Margens
- Produser: Handi Muljono
- Penulis Skenario: Ratno Timoer
Pemeran Utama:
- Barry Prima sebagai Sambojo
- Ayu Azhari sebagai Dyah Setiowati
- Teddy Mala sebagai Ceking
- Mayang Rianty sebagai Marlina
- Mangara Siahaan sebagai Leo
- Ratno Timoer sebagai Bos Sindikat
- Pitrajaya Burnama sebagai dr. Wahab
- Baron Achmadi, Galeb Husein, Hanna Widjaja, Hasan Dollar, Ice Sufini, Mila Karmila, Tata S. Diputra, Toma Gagah Putra, Wenda Wijaya
Fakta Menarik Film Preman
Film ini menampilkan Barry Prima dalam salah satu peran ikoniknya sebagai jagoan berjiwa pemberani namun penuh luka batin.
Tema sosial dan moral yang diangkat menggambarkan konflik antara kejahatan, kehormatan, dan cinta sejati.
Adegan laga khas tahun 1980-an menjadikan film ini salah satu film aksi klasik Indonesia yang masih diingat hingga kini.
